Hukum
Newton Pertama tentang gerak
Hukum Pertama Newton tentang gerak sering pula dsebut hukum
kelembaman, kelembaman adalah sifat dasar dari sebuah benda. Yaitu benda akan
mempertahankan kedaannya. Hukum pertama Newton berbunyi” sebuah benda yang diam
akan tetap diam dan yang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus
beraturan selama tidak ada resultan gaya yang bekerja padanya” atau bisa juga
kalimatnya dibalik menjadi “ selama resultan gaya yang bekerja pada sebuah
partikel sama dengan nol maka benda diam akan tetap diam atau bergerak dengan
kecepatan tetap akan bergerak dengan kecepatan tetap”.
Hukum newton tentang gerak sering juga dituliskan
∑F = 0 ,
maka partikel akan diam atau
gerak lurus beraturan(glb)
gerak lurus beraturan(glb)
Misalkan kamu sedang naik kendaraan(mobil) yang
bergerak atau melaju cepat tiba-tiba di rem mendadak. Apa yang terjadi dengan
badan kamu? Pasti badan kamu akan terdorong kedepan. Atau contoh kedua ketika
kamu sedang naik angkutan kota dengan laju tetap tiba-tiba angkutan kota digas
atau kecepatnnya ditambah maka badan kamu akan terdorong ke belakang. Dari
contoh pertama dan kedua memperlihatkan bahwa benda dalam hal ini cenderung
akan mempertahankan keaadaannya. Jadi yang sedang bergerak akan tetap bergerak
atau yang diam akan tetap diam bila tidak ada resultan gaya yang bekerja
padanya.
Hukum pertama Newton menyatakan
keadaan keseimbangan sebuah partikel yaitu sebagai prasarat sebuah partikel
berada dalam keadaan keseimbangan, yaitu sebuah partikel dikatakan seimbang
bila ∑F = 0 . Blogger disini menyebutnya sebagai partikel sebab kalau untuk
benda ada syarat tersendiri yang akan dibahas terpisah dalam posting
keseimbangan benda
Newton memiliki nama lengkap Sir
Isaac Newton seorang ilmuwan kelahiran Inggris dengan nama kecil Isaac anak
laki-laki keluarga Newton seorang petani di pedesaan Inggris. Lahir di
Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, 4 Januari 1643. Atas jasa-jasa
beliau terhadap Ilmu pengetahuan serta mengharumkan nama bangsa dan kerajaan
Inggris pada saat itu maka kerajaan memberikan gelar kebangsawanan “Sir”. Nama
Newton diabadikan untuk penamaan satuan gaya “Newton”. 1 Newton = 1kgms-2.
Hukum pertama Newton tentang gerak
ini dikemukakan Newton setelah mempelajari gagasan Galileo seorang Ilmuwan
Italia yang mengatakan bahwa” sebuah partikel atau benda yang bergerak lurus
beraturan tidak memerlukan gaya” atau yang biasa disingkat glb
Meski dalam kehidupan nyata kondisi
atau keadaan jumlah gaya sama dengan nol sulit terjadi namun konsep ini sangat
membantu untuk mempelajari konsep-konsep mekanika atau ilmu yang mempelajari
tentang gerak dalam fisika klasik.
Hukum
Newton Ke-2 Tentang Gerak
|
Hukum ke-2 Newton tentang gerak sebagai dasar untuk
mempelajari dinamika gerak lurus yaitu, ilmu yang mempelajari gerak dengan
memperhitungkan penyebabnya. Sebelum dinamika gerak lurus adalah Kinematika
gerak lurus yaitu yaitu: ilmu yang mempelajari gerak tanpa memperhitungkan
penyebabnya
Hukum ke-2 Newton tentang gerak menyatakan bahwa percepatan yang diberikan oleh resultan gaya
yang bekerja pada sauatu benda adalah sebanding dengan resultan gaya serta
berbanding terbalik dengan massa benda.
Secara matematis hukum ke-2 Newton dinyatakan
dalam gambar di atas
Satuan untuk gaya adalah kgm/s2
atau diganti dengan nama Newton seperti yang sudah dibahas dalam posting hukum pertama Newton. Satuan Newton “N” harus
ditulis dengan huruf kapital karena Newton menunjukan nama orang.
Untuk contoh konsep percepatan dan
gaya misalnya pada saat kamu naik sepeda, atau naik sepatu roda ketika menuju
jalan yang menurun, maka sepatu roda kamu akan bertambah kecepatannya. Artinya
gerak kamu yang memakai sepatu roda mengalami penambahan kecepatan..
Gaya yang mengakibatkan benda jatuh
di permukaan bumi atau sifat benda yang akan bergerak menuju kepermukaan bumi
adalah gaya berat. Gaya berat adalah massa benda kali percepatan grafitasi
atau dinyatakan dengan persamaan
W= m.g
W= m.g
Keterangan W(weight)=F= gaya
berat(kg)
m=massa(kg)
g=percepatan
grafitasi bumi
Jadi sekarang kamu sudah dan jangan sampai lupa lagi
perbedaan konsep antara massa dan berat. Kalau massa adalah besaran pokok
sedangkan berat adalah besaran turunan yaitu massa kali percepatan grafitasi.
Massa dalam mekanika klasik besarnya mutlak misalnya bila kamu mengukur
massa dimanapun di katulistiwa dibandingkan dengan di kutub utara tentunya akan
tetap sama atau kamu banding sebuah benda yang massanya m diukur di permukaan
bumi dengan diukur di bulan massanya akan tetap. Berbeda halnya dengan berat
yang dipengaruhi oleh percepatan grafitasi bila kamu membandingkan mengukur berat
di permukaan bumi dengan di bulan akan berbeda karena perbedaan grafitasi
tersebut.
Hukum
Newton Ke-3 Tentang Gerak
|
Hukum Newton ke-3 tentang
gerak
mengatakan bahwa: Jika benda pertama
mengerjakan gaya pada benda
ke-2, maka benda ke-2 akan mengerjakan gaya
pada benda pertama, yang besarnya sama dan arah berlawanan.. Hukum Newton ke-3 tentang gerak ini
memperlihatkan bahwa gaya ini akan ada bila ada dua benda yang saling ber
interaksi. Pada hukum ke-3 Newton
ini gaya-gaya selalu
berpasangan. Jika benda P mengerjakan gaya
pada benda Q, maka benda Q akan mengerjakan gaya pula pada benda P. Yang besarnya sama tapi arah
berlawanan.
Hukum Newton ke-3 tentang gerak ini dinamakan juga
dengan hukum aksi-reaksi.
Faksi = - Freaksi
Penjelasannya adalah bila benda P mengerjakan gaya pada benda Q dinamakan sebagai gaya
aksi, sebaliknya bila benda Q mengerjakan gaya pada benda P dinamakan dengan gaya reaksi. Besar gaya aksi-reaksi selalu sama tetapi
arah berlawanan.
Konsep fisika dari
aksi reaksi adalah sebagai berikut:
- Pasangan aksi reaksi ada bila dua benda berinteraksi
- Aksi reaksi bekerja pada dua benda yang berbeda
- Aksi reaksi sama besar tetapi berlawanan arah
contoh pasangan gaya aksi reaksi adalah:
- seorang anak memakai skate-board dan berdiri mengahadap tembok. Jika anak tersebut mendorong tembok(Faksi), maka tembok akan mendorong tangan dengan besar gaya yang sama tetapi berlawanan (Freaksi)sehingga anak tersebut terdorong ke belakang.
- Saat palu besi memukul ujung paku berarti palu mengerjakan gaya pada ujung paku(Faksi) maka paku akan memberikan gaya pada palu(Freaksi)
- Ketika kaki atlit renang menolak dinding tembok kolam renang(Faksi) maka tembok kolam renang kan mengerjakan gaya pada kaki perenang(Freaksi) sehingga perenang terdorong ke depan
Terdapat kesalahan pemahaman diantara para siswa dalam
mempelajari aksi reaksi diantaranya
Pasangan gaya
berat dan gaya normal
sering dikatakan sebagai aksi reaksi.
Kenyataannya berdasarkan konsep bahwa gaya
berat dengan gaya normal bukan bekerja pada dua benda yang berbeda tapi
bekerja pada satu benda yang sama jadi pasangan gaya berat dan gaya normal bukan aksi reaksi. Yang merupakan pasangan aksi -reaksi untuk sebuah benda yang di letakkan di atas meja
adalah gaya berat atau gaya grafitasi benda yang ditarik bumi sebagai aksi maka
benda pun akan menarik bumi sebagai gaya reaksi.
Gaya Normal (N) adalah gaya
kontak yang bekerja dengan arah tegak lurus dengan bidang sentuh jika dua
benda bersentuhan. Contoh bila sebuah kotak di letakkan di atas meja maka
permukaan meja akan mengerjakan gaya
pada kotak. Contoh lain jalan akan memberikan gaya pada permukaan ban yang
bersentuhan dengan jalan. Pasangan gaya tarik gravitasi antar planet dan
matahari juga termasuk pasangan gaya aksi reaksi.
tau ilmu tentang alam
dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak
hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau
ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang
sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk s
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
tau ilmu tentang alam
dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak
hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau
ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang
sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk s
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
MENGENAL DEFINISI
FISIKA
Fisika (bahasa Yunani: φυσικός (fysikós), "alamiah", dan φύσις (fýsis),
"alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas.
Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam
lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari
perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari
partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel)
hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada
dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi.
Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering
disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya
(biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi
tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu
tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia
ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan
oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan
elektromagnetika.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak
dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan
biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang
sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika
berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan
dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia
material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah
luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika
matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori
fisika.
Fisika teoretis dan eksperimental
Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena adanya
pemisahan teori dan eksperimen. Sejak abad kedua puluh, kebanyakan
fisikawan perseorangan mengkhususkan diri meneliti dalam fisika teoretis
atau fisika eksperimental saja, dan pada abad kedua puluh, sedikit saja
yang berhasil dalam kedua bidang tersebut. Sebaliknya, hampir semua
teoris dalam biologi dan kimia juga merupakan eksperimentalis yang
sukses.
Gampangnya, teoris berusaha mengembangkan teori yang dapat menjelaskan
hasil eksperimen yang telah dicoba dan dapat memperkirakan hasil
eksperimen yang akan datang. Sementara itu, eksperimentalis menyusun dan
melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan teoretis. Meskipun
teori dan eksperimen dikembangkan secara terpisah, mereka saling
bergantung. Kemajuan dalam fisika biasanya muncul ketika eksperimentalis
membuat penemuan yang tak dapat dijelaskan dari teori yang ada,
sehingga mengharuskan dirumuskannya teori-teori baru. Tanpa eksperimen,
penelitian teoretis sering berjalan ke arah yang salah; salah satu
contohnya adalah teori-M, teori populer dalam fisika energi-tinggi,
karena eksperimen untuk mengujinya belum pernah disusun.
Teori fisika utama
Meskipun fisika membahas beraneka ragam sistem, ada beberapa teori yang
digunakan secara keseluruhan dalam fisika, bukan di satu bidang saja.
Setiap teori ini diyakini benar adanya, dalam wilayah kesahihan
tertentu. Contohnya, teori mekanika klasik dapat menjelaskan pergerakan
benda dengan tepat, asalkan benda ini lebih besar daripada atom dan
bergerak dengan kecepatan jauh lebih lambat daripada kecepatan cahaya.
Teori-teori ini masih terus diteliti; contohnya, aspek mengagumkan dari
mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos ditemukan pada abad
kedua puluh, tiga abad setelah dirumuskan oleh Isaac Newton. Namun,
hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-teori dasar ini
menyimpang. Oleh karena itu, teori-teori tersebut digunakan sebagai
dasar penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan semua pelaku
fisika, apa pun spesialisasinya, diharapkan memahami teori-teori
tersebut.
Teori
Subtopik utama
Konsep
Mekanika klasik
Hukum gerak Newton, Mekanika Lagrangian, Mekanika Hamiltonian, Teori
chaos, Dinamika fluida, Mekanika kontinuum
Dimensi, Ruang, Waktu, Gerak, Panjang, Kecepatan, Massa, Momentum, Gaya,
Energi, Momentum sudut, Torsi, Hukum kekekalan, Oscilator harmonis,
Gelombang, Usaha, Daya
Elektromagnetik
Elektrostatik, Listrik, Magnetisitas, Persamaan Maxwell
Muatan listrik, Arus, Medan listrik, Medan magnet, Medan
elektromagnetik, Radiasi elektromagnetis, Monopol magnetik
Termodinamika dan Mekanika statistik
Mesin panas, Teori kinetis
Konstanta Boltzmann, Entropi, Energi bebas, Panas, Fungsi partisi, Suhu
Mekanika kuantum
Path integral formulation, Persamaan Schrödinger, Teori medan kuantum
Hamiltonian, Partikel identik Konstanta Planck, Pengikatan kuantum,
Oscilator harmonik kuantum, Fungsi gelombang, Energi titik-nol
Teori relativitas
Relativitas khusus, Relativitas umum
Prinsip ekuivalensi, Empat-momentum, Kerangka referensi, Waktu-ruang,
Kecepatan cahaya
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
MENGENAL DEFINISI
FISIKA
Fisika (bahasa Yunani: φυσικός (fysikós), "alamiah", dan φύσις (fýsis),
"alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas.
Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam
lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari
perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari
partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel)
hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada
dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi.
Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering
disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya
(biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi
tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu
tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia
ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan
oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan
elektromagnetika.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak
dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan
biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang
sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika
berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan
dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia
material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah
luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika
matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori
fisika.
Fisika teoretis dan eksperimental
Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena adanya
pemisahan teori dan eksperimen. Sejak abad kedua puluh, kebanyakan
fisikawan perseorangan mengkhususkan diri meneliti dalam fisika teoretis
atau fisika eksperimental saja, dan pada abad kedua puluh, sedikit saja
yang berhasil dalam kedua bidang tersebut. Sebaliknya, hampir semua
teoris dalam biologi dan kimia juga merupakan eksperimentalis yang
sukses.
Gampangnya, teoris berusaha mengembangkan teori yang dapat menjelaskan
hasil eksperimen yang telah dicoba dan dapat memperkirakan hasil
eksperimen yang akan datang. Sementara itu, eksperimentalis menyusun dan
melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan teoretis. Meskipun
teori dan eksperimen dikembangkan secara terpisah, mereka saling
bergantung. Kemajuan dalam fisika biasanya muncul ketika eksperimentalis
membuat penemuan yang tak dapat dijelaskan dari teori yang ada,
sehingga mengharuskan dirumuskannya teori-teori baru. Tanpa eksperimen,
penelitian teoretis sering berjalan ke arah yang salah; salah satu
contohnya adalah teori-M, teori populer dalam fisika energi-tinggi,
karena eksperimen untuk mengujinya belum pernah disusun.
Teori fisika utama
Meskipun fisika membahas beraneka ragam sistem, ada beberapa teori yang
digunakan secara keseluruhan dalam fisika, bukan di satu bidang saja.
Setiap teori ini diyakini benar adanya, dalam wilayah kesahihan
tertentu. Contohnya, teori mekanika klasik dapat menjelaskan pergerakan
benda dengan tepat, asalkan benda ini lebih besar daripada atom dan
bergerak dengan kecepatan jauh lebih lambat daripada kecepatan cahaya.
Teori-teori ini masih terus diteliti; contohnya, aspek mengagumkan dari
mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos ditemukan pada abad
kedua puluh, tiga abad setelah dirumuskan oleh Isaac Newton. Namun,
hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-teori dasar ini
menyimpang. Oleh karena itu, teori-teori tersebut digunakan sebagai
dasar penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan semua pelaku
fisika, apa pun spesialisasinya, diharapkan memahami teori-teori
tersebut.
Teori
Subtopik utama
Konsep
Mekanika klasik
Hukum gerak Newton, Mekanika Lagrangian, Mekanika Hamiltonian, Teori
chaos, Dinamika fluida, Mekanika kontinuum
Dimensi, Ruang, Waktu, Gerak, Panjang, Kecepatan, Massa, Momentum, Gaya,
Energi, Momentum sudut, Torsi, Hukum kekekalan, Oscilator harmonis,
Gelombang, Usaha, Daya
Elektromagnetik
Elektrostatik, Listrik, Magnetisitas, Persamaan Maxwell
Muatan listrik, Arus, Medan listrik, Medan magnet, Medan
elektromagnetik, Radiasi elektromagnetis, Monopol magnetik
Termodinamika dan Mekanika statistik
Mesin panas, Teori kinetis
Konstanta Boltzmann, Entropi, Energi bebas, Panas, Fungsi partisi, Suhu
Mekanika kuantum
Path integral formulation, Persamaan Schrödinger, Teori medan kuantum
Hamiltonian, Partikel identik Konstanta Planck, Pengikatan kuantum,
Oscilator harmonik kuantum, Fungsi gelombang, Energi titik-nol
Teori relativitas
Relativitas khusus, Relativitas umum
Prinsip ekuivalensi, Empat-momentum, Kerangka referensi, Waktu-ruang,
Kecepatan cahaya
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
MENGENAL DEFINISI
FISIKA
Fisika (bahasa Yunani: φυσικός (fysikós), "alamiah", dan φύσις (fýsis),
"alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas.
Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam
lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari
perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari
partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel)
hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada
dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi.
Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering
disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya
(biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi
tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu
tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia
ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan
oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan
elektromagnetika.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak
dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan
biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang
sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika
berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan
dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia
material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah
luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika
matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori
fisika.
Fisika teoretis dan eksperimental
Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena adanya
pemisahan teori dan eksperimen. Sejak abad kedua puluh, kebanyakan
fisikawan perseorangan mengkhususkan diri meneliti dalam fisika teoretis
atau fisika eksperimental saja, dan pada abad kedua puluh, sedikit saja
yang berhasil dalam kedua bidang tersebut. Sebaliknya, hampir semua
teoris dalam biologi dan kimia juga merupakan eksperimentalis yang
sukses.
Gampangnya, teoris berusaha mengembangkan teori yang dapat menjelaskan
hasil eksperimen yang telah dicoba dan dapat memperkirakan hasil
eksperimen yang akan datang. Sementara itu, eksperimentalis menyusun dan
melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan teoretis. Meskipun
teori dan eksperimen dikembangkan secara terpisah, mereka saling
bergantung. Kemajuan dalam fisika biasanya muncul ketika eksperimentalis
membuat penemuan yang tak dapat dijelaskan dari teori yang ada,
sehingga mengharuskan dirumuskannya teori-teori baru. Tanpa eksperimen,
penelitian teoretis sering berjalan ke arah yang salah; salah satu
contohnya adalah teori-M, teori populer dalam fisika energi-tinggi,
karena eksperimen untuk mengujinya belum pernah disusun.
Teori fisika utama
Meskipun fisika membahas beraneka ragam sistem, ada beberapa teori yang
digunakan secara keseluruhan dalam fisika, bukan di satu bidang saja.
Setiap teori ini diyakini benar adanya, dalam wilayah kesahihan
tertentu. Contohnya, teori mekanika klasik dapat menjelaskan pergerakan
benda dengan tepat, asalkan benda ini lebih besar daripada atom dan
bergerak dengan kecepatan jauh lebih lambat daripada kecepatan cahaya.
Teori-teori ini masih terus diteliti; contohnya, aspek mengagumkan dari
mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos ditemukan pada abad
kedua puluh, tiga abad setelah dirumuskan oleh Isaac Newton. Namun,
hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-teori dasar ini
menyimpang. Oleh karena itu, teori-teori tersebut digunakan sebagai
dasar penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan semua pelaku
fisika, apa pun spesialisasinya, diharapkan memahami teori-teori
tersebut.
Teori
Subtopik utama
Konsep
Mekanika klasik
Hukum gerak Newton, Mekanika Lagrangian, Mekanika Hamiltonian, Teori
chaos, Dinamika fluida, Mekanika kontinuum
Dimensi, Ruang, Waktu, Gerak, Panjang, Kecepatan, Massa, Momentum, Gaya,
Energi, Momentum sudut, Torsi, Hukum kekekalan, Oscilator harmonis,
Gelombang, Usaha, Daya
Elektromagnetik
Elektrostatik, Listrik, Magnetisitas, Persamaan Maxwell
Muatan listrik, Arus, Medan listrik, Medan magnet, Medan
elektromagnetik, Radiasi elektromagnetis, Monopol magnetik
Termodinamika dan Mekanika statistik
Mesin panas, Teori kinetis
Konstanta Boltzmann, Entropi, Energi bebas, Panas, Fungsi partisi, Suhu
Mekanika kuantum
Path integral formulation, Persamaan Schrödinger, Teori medan kuantum
Hamiltonian, Partikel identik Konstanta Planck, Pengikatan kuantum,
Oscilator harmonik kuantum, Fungsi gelombang, Energi titik-nol
Teori relativitas
Relativitas khusus, Relativitas umum
Prinsip ekuivalensi, Empat-momentum, Kerangka referensi, Waktu-ruang,
Kecepatan cahayaMake Money at : http://bit.ly/copy_win
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Tidak ada komentar:
Posting Komentar