Berikut adalah besaran-besaran pada benda yang berotasi.....
1. Momen Gaya
Momen gaya merupakan besaran yang dipengaruhi oleh gaya dan lengan. Besar momen gaya didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya yang bekerja dengan lengan yang saling tegak lurus.
τ = d • F
; atau Keterangan: d = lengan momen
τ = d F sin θ F = gaya
Lengan
momen : adalah panjang garis yang ditarik dari titik poros sampai
memotong tegak lurus garis kerja gaya
- Perjanjian
tanda untuk MOMEN GAYA.
* Momen gaya yang searah jarum jam bertanda POSITIF. * Momen gaya yang berlawanan arah jarum jam bertanda NEGATIF
Contoh Soal:
Empat buah gaya masing-masing :
F1 = 10 N
F2 = 10 N
F3 = 10 N
F4 = 10 N
dan panjang AB = BC = CD = DE = 1 meter
Dengan mengabaikan berat batang AE, tentukan momen gaya yang bekerja pada batang dan arah putarannya jika:
a) poros putar di titik A
b) poros putar di titik D
F2 = 10 N
F3 = 10 N
F4 = 10 N
dan panjang AB = BC = CD = DE = 1 meter
Dengan mengabaikan berat batang AE, tentukan momen gaya yang bekerja pada batang dan arah putarannya jika:
a) poros putar di titik A
b) poros putar di titik D
Pembahasan:
Putaran searah jarum jam.b) poros putar di titik D
Putaran berlawanan arah dengan jarum jam
2. Momen Inersia
Merupakan hasil kali massa partikel dengan
kuadrat jarak partikel terhadap sumbu putarnya atau porosnya. Secara matematis
dapat ditulis sebagai berikut:
I = mr2
Ket: I= momen inersia partikel (kg m3)
M=
massa partikel (kg)
r=
jarak partikel terhadap porosnya(m)
ini adalah momen inersia di berbagai benda:
Contoh Soal:
Tiga buah benda masing-masing :
Bola pejal massa 5 kg, Silinder pejal massa 2 kg, dan Batang tipis massa 0,12 kg . Dan diketahui, D = 2 m.
Tentukan momen inersia masing- masing benda dengan pusat benda sebagai porosnya!
Bola pejal massa 5 kg, Silinder pejal massa 2 kg, dan Batang tipis massa 0,12 kg . Dan diketahui, D = 2 m.
Tentukan momen inersia masing- masing benda dengan pusat benda sebagai porosnya!
Pembahasan
Silinder Pejal
Batang Tipis
3. Momentum Sudut
Pada gerak translasi benda memiliki momentum
linier sedangkan pada gerak rotasi ada momentum sudut. Definisinya dapat
dilihat pada persamaan berikut:
Momentum Linier : p = m v
Momentum
Sudut : L = I ω
Keterangan: L=
Momentum sudut(kg m2/s)
I=
Momen inersia(kg m2)
ω=
kecepatan sudut(rad/s)
4. Gerak Rotasi
Gerak rotasi adalah cabang mekanika yang mempelajari gerak rotasi dengan
melibatkan gaya, massa dan faktor lain yang turut mempengaruhi gerak rotasi. Suatu
benda berotasi jika semua bagian benda bergerak mengelilingi poros atau sumbu
putar yang terletak pada salah satu bagian benda tersebut.
Dalam dinamika partikel, benda yang bergerak
translasi dianggap sebagai partikel atau sebuah titik tunggal. Sebesar apapun
ukuran sebuah benda atau serumit apapun bentuk sebuah benda, benda diandaikan
seperti sebuah titik tunggal. Pada dinamika rotasi, benda tidak diandaikan
sebagai sebuah titik tungal tetapi benda ditinjau sebagaimana adanya benda
tersebut dan kita menganggap bentuk dan ukuran benda tidak berubah. Jika sebuah
benda yang dianggap sebagai partikel terdiri dari sebuah titik tunggal maka
benda yang dianggap sebagai benda tegar tersusun dari banyak partikel, di mana
posisi setiap partikel selalu tetap dan jarak antara setiap partikel selalu
sama.
Untuk gerak rotasi (dinamika rotasi)
didapatkan hubungan Σ τ = r.α
6. Energi Kinetik Rotasi
Sebuah benda yang bergerak rotasi juga
memiliki energi kinetik dan dinamakan energi kinetik rotasi. Analog dengan
energi kinetik translasi, energi kinetik rotasi dipengaruhi oleh
besaran-besaran yang sama dengan massa yaitu I dan analog dengan kecepatan
linier yaitu kecepatan anguler ω. Perhatikan persamaan berikut.
Translasi :
EkT = ½ mv2
Rotasi :
EkR = ½ I ω2
Satuan energi kinetik rotasi adalah joule.
Contoh
soal:
Suatu piringan hitam berputar 33 rpm dan
mempunyai massa 100 gr. Jika jari-jari piringan hitam 15 cm hitung berapa
energi kinetik rotasi piringan hitam ini ? (Momen inersia piringan hitam I= mr2)
Pembahasan:
Diketahui:
M= 100 gr = 0,1kg
R= 15cm = 0.15m
ω= 33rpm= 33 putaran/ menit
= 33.
(2π) / 60 = 1.1π rad/s
Ditanya: Ek?
Ek = ½ I ω2
=
½ ( ½ ) MR2ω2
=
¼ (0.1) (0.15)2 (1.1π)2
=
6,7 x 10-3 Joule
7. Titik Berat
Titik berat adalah titik pusat atau titik
tangkap gaya berat dari suatu benda atau sistem benda. Titik berat merupakan
titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak mengalami
rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus,
maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan
gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Contoh soal:
Koordinat titik berat benda terhadap titik 0 adalah…
Pembahasan
Diketahui :
Luas benda (A) = (8)(4) = 32
Titik tengah pada sumbu x (x) = ½ (8) = 4
Titik tengah pada sumbu y (y)= ½ (4) = 2
Ditanya : Koordinat titik berat benda terhadap titik 0
Jawab :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar